Desiminasi Budaya Positif melalui Penerapan Segitiga Restitusi dan Keyakinan Kelas

Jumat, 16 Agustus 2024
Telah dilaksanakan Desiminasi Budaya Positif di SDN Nyalindung Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk menebarkan kebiasaan positif di sekolah supaya dapat mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah serta setiap individu siswa.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta guru dan 17 peserta siswa. 
Pelaksana Kegiatan : Cecep Yogie Yudhistyra, S.Pd. (CGP Angkatan XI Kab. Sumedang)



Budaya positif adalah sebuah nilai kebajikan yang menjadi keyakinan dan pada akhirnya menjadi karakter atau ciri khas dari sebuah komunitas atau lembaga. Untuk menciptakan budaya yang positif di sekolah, guru hendaklah mampu menjalankan perannya dalam menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan di sekolah, karena budaya positif dapat mendorong murid untuk mampu berfikir dan bertindak serta mencipta, sebagai proses memerdekakan dirinya sehingga murid lebih mandiri dan bertanggung jawab. Ada beberapa konsep yang harus diketahui untuk bisa membentuk budaya positif.

Disiplin Positif
Disiplin positif adalah pendekatan mendidik murid untuk melakukan kontrol diri dan mencapai kepercayaan diri, sehingga mampu menciptakan murid yang merdeka dalam pembelajaran. Dalam rangka menciptakan lingkungan positif, salah satu strategi yang perlu kita tinjau kembali adalah penerapan disiplin di sekolah kita. Apa sesungguhnya arti dari disiplin itu sendiri? Apa kaitannya dengan nilai-nilai kebajikan?

Sebelumnya, mari kita tanyakan ke diri kita sendiri, bagaimana kita berperilaku? Mengapa kita melakukan segala sesuatu? Apakah kita melakukan sesuatu karena adanya dorongan dari lingkungan, atau ada dorongan yang lain?  Terkadang kita melakukan sesuatu karena kita menghindari rasa sakit atau ketidaknyamanan, terkadang kita juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan apa yang kita mau. Pernahkah Anda melakukan sesuatu untuk mendapat senyuman atau pujian dari orang lain? Untuk mendapat hadiah? Atau untuk mendapatkan uang? Apa lagi kira-kira alasan orang melakukan sesuatu?

Sekarang mari kita membahas tentang konsep disiplin positif yang merupakan unsur utama dalam terwujudnya budaya positif yang kita cita-citakan di sekolah kita. Ketika mendengar kata “disiplin”, apa yang terbayang di benak Anda? Apa yang terlintas di pikiran Anda? Kebanyakan orang akan menghubungkan kata disiplin dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada peraturan.  Kata “disiplin” juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu tidak digunakan sama sekali. 

Dalam budaya kita, makna kata ‘disiplin’ dimaknai menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kita cendrung menghubungkan kata ‘disiplin’ dengan ketidaknyamanan.

Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa “dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang merdeka (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka,  Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470). Di situ Ki Hajar menyatakan bahwa untuk mencapai kemerdekaan atau dalam konteks pendidikan kita saat ini, untuk menciptakan murid yang merdeka, syarat utamanya adalah harus ada disiplin yang kuat. Disiplin yang dimaksud adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika kita tidak memiliki motivasi internal, maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau motivasi eksternal, karena berasal dari luar, bukan dari dalam diri kita sendiri.

Adapun definisi kata ‘merdeka’ menurut Ki Hajar adalah mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, nging uga kuwat kuwasa amandiri priyangga (merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri). Pemikiran Ki Hajar ini sejalan dengan pandangan Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, 2001. Diane menyatakan bahwa arti dari kata disiplin berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya ‘belajar’. Kata ‘discipline’ juga berasal dari akar kata yang sama dengan ‘disciple’ atau murid/pengikut. Untuk menjadi seorang murid, atau pengikut, seseorang harus paham betul alasan mengapa mereka mengikuti suatu aliran atau ajaran tertentu, sehingga motivasi yang terbangun adalah motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik. 

Diane juga menyatakan bahwa arti asli dari kata disiplin ini juga berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid Socrates dan Plato. Disiplin diri dapat membuat seseorang menggali potensinya menuju kepada sebuah tujuan, sesuatu yang dihargai dan bermakna.  Dengan kata lain, disiplin diri juga mempelajari bagaimana cara kita mengontrol diri, dan bagaimana menguasai diri untuk memilih tindakan yang mengacu pada nilai-nilai yang kita hargai. 

Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi perilaku manusia adalah alasan yang mendasari sikap dan perilaku manusia, Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia:

Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman.
Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal. 

Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal. 

Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. 
Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.

Hukuman, Konsekuensi dan Restitusi
Dalam menjalankan peraturan ataupun keyakinan kelas/sekolah, bilamana ada suatu pelanggaran, tentunya sesuatu harus terjadi. Untuk itu kita perlu meninjau ulang tindakan penegakan peraturan atau keyakinan kelas/sekolah kita selama ini. Tindakan terhadap suatu pelanggaran pada umumnya berbentuk

Hukuman
Hukuman bersifat tidak terencana atau tiba-tiba. Anak atau murid tidak tahu apa yang akan terjadi, dan tidak dilibatkan. Hukuman bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan, dan murid hanya menerima suatu hukuman tanpa melalui suatu kesepakatan, atau pengarahan dari pihak guru, baik sebelum atau sesudahnya. Hukuman yang diberikan bisa berupa fisik maupun psikis, murid/anak disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-kata.

Konsekuensi
Sementara disiplin dalam bentuk konsekuensi, sudah terencana atau sudah disepakati; sudah dibahas dan disetujui oleh murid dan guru. Umumnya bentuk-bentuk konsekuensi dibuat oleh pihak guru (sekolah), dan murid sudah mengetahui sebelumnya konsekuensi yang akan diterima bila ada pelanggaran. Pada konsekuensi, murid tetap dibuat tidak nyaman untuk jangka waktu pendek. Konsekuensi biasanya diberikan berdasarkan suatu data yang umumnya dapat diukur, misalnya, setelah 3 kali tugasnya tidak diselesaikan pada batas waktu yang diberikan, atau murid melakukan kegiatan di luar kegiatan pembelajaran, misalnya mengobrol, maka murid tersebut akan kehilangan waktu bermain, dan harus menyelesaikan tugas karena ketertinggalannya. Peraturan dan konsekuensi yang mengikuti ini sudah diketahui sebelumnya oleh murid. Sikap guru di sini senantiasa memonitor murid.

Restitusi
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996). 

Kebutuhan Dasar Manusia

Semua orang senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Bila mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang positif, mereka bisa melanggar peraturan atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Glasser menyatakan bahwa kapasitas untuk berubah ada di dalam diri kita. Jika kita dapat mengidentifikasi kebutuhan apa yang mendorong perilaku kita, maka perubahan perilaku positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara yang positif


Kebutuhan bertahan hidup (survival)
adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya makanan, pakaian, istirahat, tempat berlindung, keamanan, dan kesehatan. Secara sederhana itu dapat dipenuhi dengan makan, tidur, olahraga, memberikan perlindungan.

Kasih sayang dan Rasa Diterima (Kebutuhan untuk Diterima) 
Kebutuhan ini termasuk kebutuhan psikologis seperti: rasa diterima, dipedulikan, berbagi, bekerja sama, menjadi bagian dari suatu kelompok, dikasihi-mengasihi, disayangi-menyayangi. Kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain, teman, keluarga, pasangan, rekan kerja, kelompok, dan bahkan dengan binatang peliharaan. Kebutuhan ini biasanya dapat dipenuhi melalui ketulusan dan kehangatan hubungan dengan keluarga, temanteman, kelompok, klub, guru, konselor, coach.

Kekuasaan dan Penguasaan
(Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan) Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan seseorang untuk untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, memimpin, berprestasi, diakui, dan didengar. Kebutuhan ini meliputi harga diri, keinginan untuk dianggap, dan meninggalkan pengaruh. Kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui kegiatan-kegiatan seperti: proyek, hobi, tugas sekolah yang menantang-kontekstual-relevan, belajar menjadi orang yang kuat, membuat pilihan positif, dan bekerja.

Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan)
Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan untuk mandiri, otonom, memiliki pilihan, mengembangkan daya lenturnya, dan mampu mengendalikan arahnya sendiri. Kebutuhan ini terkait dengan kebebasan untuk memilih dan membuat pilihan, kebutuhan bergerak, mencoba-coba, mengeksplorasi hal baru dan menarik. Pemenuhan kebutuhan ini dapat dilakukan dengan menyediakan variasi, waktu senggang, memberikan ruang untuk jadi diri sendiri yang merdeka, serta liburan.

Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang)
Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan, humor, bermain, bersenang-senang, bergembira, antusiasme, dan tertawa. Glasser menghubungkan kebutuhan ini dengan belajar. Menurutnya, dengan bermain kita sekaligus mempelajari banyak keterampilan hidup yang penting. Biasanya kebutuhan ini juga dapat dipenuhi dengan menyediakan tantangan, gurauan, dan pembelajaran yang bermakna.

Restitusi-Lima Posisi Kontrol

Berikut ini akan disampaikan suatu program disiplin positif yang berpusat pada murid, yang dikembangkan oleh Diane Gossen dengan pendekatan Restitusi, yang disebut dengan 5 Posisi Kontrol. Diane Gossen dalam bukunya Restitution-Restructuring School Discipline (1998) mengemukakan bahwa guru perlu meninjau kembali penerapan disiplin di dalam ruang-ruang kelas mereka selama ini. Apakah telah efektif, apakah berpusat, memerdekakan, dan memandirikan murid, bagaimana dan mengapa? Melalui serangkaian riset dan berdasarkan pada teori Kontrol Dr. William Glasser, Gossen berkesimpulan ada 5 posisi kontrol yang diterapkan seorang guru, orang tua ataupun atasan dalam melakukan kontrol. Kelima posisi kontrol tersebut antara lain sebagai berikut:

Penghukum
Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal. Orang-orang yang menjalankan posisi penghukum, senantiasa mengatakan bahwa sekolah memerlukan sistem atau alat yang dapat lebih menekan murid-murid lebih dalam lagi. Seorang Penghukum menggunakan Nada suara tinggi, bahasa tubuh: mata melotot, dan jari menunjuk-nunjuk menghardik.

Hasil Dari Kontrol Penghukum memungkinkan murid marah dan mendendam atau bersifat agresif. Bisa jadi sesudah kembali duduk, murid tersebut akan mencoret-coret bukunya atau meja tulisnya. Lebih buruk lagi, sepulang sekolah, murid melihat motor atau mobil bapak/ibu guru dan akan menggores kendaraan tersebut dengan paku.

Pembuat Rasa Bersalah
Seorang pembuat rasa bersalah akan bicara dengan nada tenang, cendrung lemah lembut namun kata-kata yang diutarakan cendrung membuat murid menjadi orang yang gagal, memandang buruk dirinya sendiri, merasa tidak berharga, dan tidak sanggup membahagiakan orang lain. Ketika guru memposisikan dirinya sebagai pembuat rasa bersalah maka murid menganngap dirinya yang bersalah dan Ia akan menyimpan emosi tersebut di dalam dirinya

Teman
Dalam posisi teman, guru akan berbicara dengan nada ramah, akrab, cendrung bersanda gurau untuk menjaga agar suasana tetap santai . Murid akan merasa tenang, aman dan akrab dengan guru. Identitas yang tercipta adalah identitas sukses dan berhasil, namun karena ini adalah dorongan eksternal maka ada faktor ketergantungan dari murid pada orang tertentu, sehingga bisa jadi di lain kesempatan murid hanya berlaku baik pada orang-orang tertentu saja. Murid juga tidak bisa mandiri dan tidak bisa berpikir untuk diri sendiri

Pemantau
Posisi pemantau mengandalkan data atau penghitungan untuk mengontrol murid. Guru mengarahkan murid berdasarkan peraturan dan kosekwuensi. Seorang Pemantau akan bersuara datar, tidak emosional, tidak bersanda gurau ataupun menggunakan suara tinggi. Posisi pemantau akan menciptakan identitas diri positif atau berhasil, namun guru harus selalu memantau akan sanksi yang sudah diberikan. Damp aknya Murid akan senantiasa menghitung, konsekwensi dan hadiah tanpa memahami sepenuhnya nilai kebajikan yang dituju, hal ini juga membuat murid yang tidak sepenuhnya mandiri

Manager
Posisi manager adalah posisi kontrol yang disarankan untuk membimbing murid memiliki sikap disiplin yang positif, yaitu murid yang mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah. Tujuan dari posisi ini adalah agar murid bisa merefleksi atas tindakannya, Guru dengan tulus akan memberikan pertanyan-pertanyaan yang bermakna sehingga murid dapat belajar dari kesalahannya dan mencari solusi untuk menyelesaikannya. Suara pada control manager ini netral, tidak emosional, tidak terlalu ramah, dan tidak bernada tinggi, akan tercipta identitas berhasil/positif.

Tiga Sisi Segitiga Restitusi
Diane Gossen dalam  bukunya Restitution; Restructuring School Discipline, (2001) telah merancang sebuah tahapan untuk memudahkan para guru dan orangtua dalam melakukan proses untuk menyiapkan anaknya untuk melakukan restitusi, bernama segitiga restitusi/restitution triangle.

Mestabilkan Identitas
Pada tahap ini, guru akan menyampaikan bahwa membuat kesalahan adalah bagian dari prose pembelajaran, hal ini bermaksud untuk menggeser identitas murid dari identitas gagal ke identitas sukses, oleh sebab itu guru harus menghindari mengkritik murid yang berada pada fase ini. Guru bisa menyampaikan kalimat seperti: membuat kesalahan adalah sesuatu yang wajar, manusia tidak ada yang sempurna,kita bisa memperbaiki masalah ini, saya tidak terlalu peduli pada kesalahanmu karena lebih focus mencari pemecahan masalahmu, Apakah saat ini kamu tengah menjadi orang baik untuk dirimu sendiri?

Validasi Tindakan yang salah
Pada tahap ini guru harus memahami bahwa prinsip setiap perilaku karena ingin berupaya memenuhi suatu kebutuhan tertentu sehingga guru akan menggeser pemikiran stimulus-respon menjadi proaktif. Guru juga akan menyampaikan pertanyaan dengan nada suara tidak menghakimi atau memojokkan. Berikut beberapa pernyataan yang bisa disampaikan guru: Kamu bisa saja bertindak lebih gegabah dari itu, Kamu pasti melakukan karena ada alasan tertentu, kamu melakukannya karena mempertahankan sesuatu yang penting bagimu, mungkin kamu bisa mempelajari perilaku yang lebih efektif, bersediakah kamu mempelajarinya?

Menanyakan Keyakinan
Pada tahap terakhir ini akan tampak bahwa murid akan termotivasi secara intrinsik, saat perilaku telah divalidasi dan identitas sukses telah stabil, maka murid telah siap mengaitkan keyakinannya dengan tindakannya yang salah. Berikut adalah pertanyaan yang bisa kita ajukan: Sebagai keluarga kelas/sekolah, apa yang kita Yakini?, Nilai-nilai apa saja yang sudah kita sepakati?, Seperti apa gambaran kelas yang ideal menurut kamu?, Kamu ingin menjadi orang seperti apa?

Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar segitiga Restitusi ini bisa berjalan dengan baik, Yaitu;
  • Perilaku yang salah harus dikaitkan dengan nilai-nilai yang telah diyakini Bersama
  • Kesediaan orang yang bersalah untuk memperbaiki kesalahannya dan berubah menjadi lebih baik
  • Pemecahan masalah harus relevan dengan masalah yang ada
  • Perlu adanya usaha perbaikan dari pihak yang bersalah
  • Perlu didedikasikan waktu dari pihak yang bersalah, kapan akan mulai melakukan perbaikan akan kesalahannya.
  • Segitiga Restitusi tidak perlu dijalankan secara berurutan, jika memang kesalahannya ringan, guru langsung saja melakukan tahapan menanyakan keyakinan. Dengan menerapkan segitiga restitusi, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakana diharapkan murid menjadi lebih kuat secara pribadi, membuka wawasan murid agar dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri, sehingga murid menjadi semakin percaya diri, mandiri dan merdeka.
Berikut rekaman pelaksanaannya

PPG Piloting itu apa ?

Kemendikbudristek meyakini bahwa untuk menciptakan SDM unggul, salah satu kunci utamanya adalah hadirnya guru yang profesional, kompeten, dan sejahtera. Oleh karena itu, Piloting  PPG bagi Guru Tertentu hadir sebagai tindak lanjut dari Permendikbudristek No. 19 Tahun 2024 Tentang PPG.



Perbedaan Piloting PPG bagi Guru Tertentu dan PPG Dalam Jabatan yang telah berjalan selama ini, terdapat pada sistem pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dan piloting yang tengah berjalan, yakni melalui penugasan terstruktur dan pembelajaran mandiri secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Piloting  PPG bagi Guru Tertentu bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran PPG bagi Guru Tertentu berjalan dengan baik sebelum diterapkan secara masif. Piloting PPG bagi Guru Tertentu direncanakan akan dilaksanakan di bulan 24 juli - 4 september 2024.

Piloting program PPG Bagi Guru Tertentu akan dibuka bagi  61.853 guru yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi pada tahun 2023 (memenuhi seluruh syarat peserta PPG); dipilah berdasarkan pemeringkatan usia dan riwayat terdata di Dapodik; dan dengan mempertimbangkan keterwakilan dari 38 provinsi. 

Tentang Piloting PPG bagi Guru Tertentu

Kemendikbudristek meyakini bahwa untuk menciptakan SDM unggul, salah satu kunci utamanya adalah hadirnya guru yang profesional, kompeten, dan sejahtera. Oleh karena itu, Piloting  PPG bagi Guru Tertentu hadir sebagai tindak lanjut dari Permendikbudristek No. 19 Tahun 2024 Tentang PPG.

Perbedaan Piloting PPG bagi Guru Tertentu dan PPG Dalam Jabatan yang telah berjalan selama ini, terdapat pada sistem pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan PPG bagi Guru Tertentu dan piloting yang tengah berjalan, yakni melalui penugasan terstruktur dan pembelajaran mandiri secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Piloting  PPG bagi Guru Tertentu bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran PPG bagi Guru Tertentu berjalan dengan baik sebelum diterapkan secara masif. Piloting PPG bagi Guru Tertentu direncanakan akan dilaksanakan di bulan 24 juli - 4 september 2024.

Piloting program PPG Bagi Guru Tertentu akan dibuka bagi  61.853 guru yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi pada tahun 2023 (memenuhi seluruh syarat peserta PPG); dipilah berdasarkan pemeringkatan usia dan riwayat terdata di Dapodik; dan dengan mempertimbangkan keterwakilan dari 38 provinsi.

Alur Penyelenggaraan Piloting PPG bagi Guru Tertentu

Alur Penyelenggaraan Piloting PPG bagi Guru Tertentu.png

Penting!

Lapor diri wajib dilakukan untuk kebutuhan UKPPPG karena diselenggarakan LPTK (untuk mendapatkan NIM /Nomor Induk Mahasiswa dan didaftarkan ke PDDikti).

  1. Sebanyak 61.853 guru peserta sasaran piloting program PPG Bagi Guru Tertentu yang telah dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi pada tahun 2023 (memenuhi seluruh syarat peserta PPG) akan mendapat notifikasi pemanggilan peserta melalui SIMPKB
  2. Secara paralel, peserta dapat melakukan lapor diri di LPTK dan mulai mempelajari modul di PMM 
  3. Selanjutnya, peserta dapat mengikuti Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) melalui https://ukpppg.bppp.kemdikbud.go.id/ 
  4. Pengumuman kelulusan peserta melalui surat dari Pusat PPG dan diinfokan melalui LPTK.

Mekanisme Pembelajaran pada Program Piloting PPG bagi Guru Tertentu

Mekanisme pembelajaran Piloting PPG bagi Guru Tertentu tahun 2024 dilakukan melalui penugasan terstruktur dan pembelajaran mandiri secara daring melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) pada 24 Juli - 4 September 2024.

Selama masa Piloting PPG bagi Guru Tertentu, tentunya ada ada batasan waktu dalam pengerjaan Modul, latihan soal dan refleksi Jurnal Pembelajaran pada saat Piloting PPG bagi Guru Tertentu. Peserta Piloting PPG bagi Guru Tertentu diharapkan dapat mengikuti program pembelajaran mandiri yang didisain untuk dapat diselesaikan dalam waktu 6 (enam) minggu. 

Semakin cepat peserta menyelesaikan pembelajaran, peserta bisa lebih awal untuk mendaftar Uji Kompetensi Peserta PPG (UKPPPG).

Namun, jika Bapak/Ibu guru tidak dapat menyelesaikan piloting PPG bagi Guru Tertentu karena berbagai kendala, maka Anda dapat melanjutkan dan menyelesaikan pembelajaran melalui PMM serta mendaftar dan mengikuti UKPPPG pada periode berikutnya.



SEJARAH DAN ASAL USUL NINJA

Ninja atau Shinobi dalam bahasa Jepang, (secara harfiah berarti "Seseorang yang bergerak secara rahasia") adalah seorang mata – mata, pembunuh, penyusup dan ahli sabotase di masa feodalisme Jepang. Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Ninja mempunyai peraturan khas mereka sendiri yang disebut ninpo. Kata ninja juga diambil dari kata ninpo. 



Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo. Pendapat lain juga mengatakan Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara. 



SEJARAH 

Sejarah ninja sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia. Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktik keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.


Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat Jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse semakin meningkat. Dari sinilah awal kelahiran ninja. 


Pada abad ke-14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun semakin aktif. Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan informasi, merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari. Karena itu ninja memperoleh latihan khusus. Ninja tetap aktif sampai Zaman Edo (1600-1868), di mana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di Zaman Edo.


Sebuah catatan sejarah juga mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari Cina ke Jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti Tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di provinsi Iga, di tengah pulau Honshu. Para pengungsi tersebut membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama ninjutsu. (Di posting oleh Seputar Cerita Sejarah Indonesia dan Dunia 21 Mei 2024 Jam 12.35 WIB)


NINJA DAN BELADIRI NINJUTSU

Seperti disampaikan sebelumnya sulitnya mencari literatur atau dokumen sejarah mengenai Ninja. Walaupun terdapat banyak keluarga ninja di Jepang, baru sekitar tahun enam puluhan keluarga ninja baru dapat di dekati oleh orang luar. Pada tahun 1960 televisi jepang menayangkan laporan dokumentasi dan sejarah ninja. Setelah itu salah satu aliran yang dapat membuka diri dan memperkenalkan ninja ke dunia luar adalah aliran togakure-ryu dengan pewaris dari generasi ke 34, masaaki hatsumi,.yang profesi sehari-harinya adalah seorang tabib ahli penyembuhan dan pengobatan tulang. Pada tahun 1978 ninjutsu berhasil di publikasikan dan diajarkan ke amerika oleh stephen k. hayes. Sejak saat itu ninjutsu menjadi cabang beladiri yang paling banyak diminati.


Secara umum gerakan beladiri ninjutsu hanya terdiri dari tendangan, lemparan, patahan, dan serangan yang dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti bantingan, berputar dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap, dan teknik khusus lainnya. Tapi, dalam praktiknya ninja menghindari konfrontasi langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar, lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan seni beladiri lain, ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase, melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan untuk melindungi keluarga ninja mereka. Di dalam ninpo terdapat teknik beladiri tangan kosong (taijutsu), teknik pedang (kenjutsu), teknik bahan peledak dan senjata api (kajutsu), teknik hipnosis (saimonjutsu), dan teknik ilusi (genjutsu). Pada aliran Togakure Ryu dikenal adanya latihan olah energi yang disebut Kuji Kiri. Prinsipnya adalah penggabungan antara kekuatan fisik dan mental. Penyaluran energi yang tepat dari tenaga kuji kiri dapat bersifat menghancurkan, namun di sisi lain jika digunakan untuk olah pikir dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang pelik.


Ninjutsu akan sia-sia jika ninja tidak memiliki mental dan spiritual yang kuat. Untuk itu ninja harus menguasai Kuji-in, yaitu kekuatan spiritual dan mental berdasarkan simbol yang terdapat di telapak tangan yang dipercaya menjadi saluran energi. Simbol di tangan di ambil dari praktik pada massa awal penyebaran agama Buddha. Kuji-in digunakan untuk membangun kepercayaan diri dan kekuatan seorang ninja. Kuji-in mampu meningkatkan kepekaan terhadap keadaan bahaya dan mendeteksi adanya kematian.


PERALATAN NINJA

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Senjata yang biasanya dipakai adalah katana (pedang) dan terkadang diletakkan di punggung.[1] Senjata lempar seperti pisau kecil, atau cakram berbentuk bintang, dikenal sebagai shuriken. Peralatan canggih ninja lainnya adalah sabit berantai yang disebut kusarigama,[2] kaginawa (jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubushi (cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.


Selain itu seorang Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam menguasai ilmu survival, mengenal tumbuhan obat dan tumbuhan racun serta menggunakan rasi bintang sebagai navigasi, membangun tempat berlindung, menemukan air dan membuat api.


Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi pada hari bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan. Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.


Ninja wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali, dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.


FILOSOFI

Filosofi ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.

Ninja tidak memiliki status kebangsawanan seperti samurai, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk mengatasi masalah tanpa terikat oleh nama baik keluarga, kehormatan dan kemuliaan keluarga.


TOKOH-TOKOH NINJA TERKENAL DALAM DUNIA NYATA

Ishikawa Goemon, Kato Danzo, Hattori Hanzo,  Mochizuki Chiyome, Tomo Sukesada, Fijibayashi Nagato, dan Jinichi Kawakami dipercaya sebagai Ninja terakhir yang masih hidup di Jepang.


Sumber : Wikipedia, duniaku.idntimes.com, inews.id, kompas.com dan berbagai sumber

Di posting oleh Seputar Cerita Sejarah Indonesia dan Dunia 21 Mei 2024 Jam 12.35 WIB

Sumedang Diguncang Gempa Sore Ini, berikut penjelasan BMKG

PRFMNEWS


Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada sore hari ini, Kamis 23 Mei 2024 sekira pukul 15.27 WIB. 


Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi di Sumedang pada sore ini bermagnitudo 2,8. Episenter gempa bumi sore ini terletak pada koordinat 6.82 Lintang Selatan dan 107.95 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang pada kedalaman 14 kilometer.

 BMKG menyatakan, gempa bumi yang terjadi di Sumedang sore ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat. Hingga pukul 15.53 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan di Sumedang. Ketika berita ini ditulis, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi di Sumedang sore ini.***


Sumber Artikel berjudul "Sumedang Diguncang Gempa Sore Ini, BMKG Sebut Akibat Aktivitas Sesar Lokal", selengkapnya dengan link: https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-138122006/sumedang-diguncang-gempa-sore-ini-bmkg-sebut-akibat-aktivitas-sesar-lokal?page=all

Masa Kerja dan Gaji PPS Pilkada 2024

Masa Kerja PPS Pilkada 2024




Berdasarkan Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 475 tahun 2024, masa kerja PPS Pilkada 2024 adalah 8 bulan, terhitung mulai 26 Mei 2024 hingga 27 Januari 2025.

Usai menjalankan tugas hingga wewenangnya selama masa kerja, PPS selanjutnya dibubarkan paling lambat 2 bulan setelah pemungutan suara.

Namun, apabila dilakukan pemungutan dan penghitungan suara ulang, masa kerja PPS dapat ditambah. Nantinya, pembubarannya dilakukan paling lambat 2 bulan setelah penghitungan suara ulang selesai.

Gaji PPS Pilkada 2024

Berdasarkan Keputusan KPU Nomor 472 Tahun 2022, berikut gaji atau honorarium ketua, anggota, sekretaris hingga pelaksana administrasi dan teknis PPS Pilkada 2024




What? Putri Jackie Chan Menikahi "Wanita"

 Jakarta - Etta Ng Chok Lam, putri dari aktor terkenal Jackie Chan, baru-baru ini menghebohkan publik dengan kabar pernikahannya dengan kekasih wanitanya, Andi Autumn.

Pernikahan ini menjadi perhatian karena Etta adalah anak Jackie Chan dari hubungannya dengan mantan ratu kecantikan Elaine Ng Yi Lei, namun sejak lahir, Etta tidak pernah diakui oleh Jackie Chan.




Etta, yang kini berusia 20 tahun, mengumumkan kabar gembira ini melalui media sosial. Menikahi wanita adalah impiannya, meskipun hal ini masih menjadi topik yang kontroversial di banyak kalangan.

"Jika kamu tidak pernah menyerah pada cinta dan menaruh seluruh hatimu pada keluarga yang kamu impikan, pikiran terbuka dan hati yang hangat akan membimbingmu menuju kebahagiaan," tulisnya di Instagram sambil memamerkan surat nikahnya, seperti dikutip dari Yahoo News.

Pasangannya, Andi Autumn, adalah seorang influencer media sosial dari Kanada. Mereka kini kembali tinggal di Hong Kong. Andi bercerita bahwa Etta telah membawa perubahan besar dalam hidupnya.

"Sepanjang hidupku aku merasa seperti orang yang beracun, tapi dia membuatku menyadari bahwa aku dikelilingi oleh negativitas. Sekarang setelah itu hilang, aku merasa lebih baik dan menyadari bahwa aku layak mendapatkan semua yang ditawarkan dunia ini. Dan tebak apa? KITA SEMUA LAYAK!" ujar Andi.


Etta juga menyatakan bahwa dia dan Andi tidak mengundang Jackie Chan ke pernikahan mereka. Menurut Etta, dia dan Andi tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tua mereka selama kecil.

"Kami dianiaya sebagai anak-anak yang tidak pernah merasakan cinta, kami punya begitu banyak cinta yang harus diberikan," tulis Etta dalam unggahannya.

Lowongan Kerja "Guru Matematika" Bimbel Lita-Sumedang

 



Kriteria 

  • Pria/Wanita
  • Usia Maksimal 30 Tahun
  • Sehat Jasmani dan ROhani
  • Jurusan Pendidikan Matematika
  • Dapat mengoperasikan Komputer (minimal Ms. Office)
  • Disiplin, Jujur dan Pekerja Keras
  • Mampu bekerja dalam tim
  • Menyukai dunia pendidikan
  • Bersedia mengikuti sistem kerja yang berlaku
Persyaratan'
  • Surat Lamaran
  • Curiculum Vitae
  • Fc KTP dan Ijazah
  • Fc Transkip Nilai
  • Pas Foto berwarna 4x6
Kirim CV & Lamaran ke :
Bimbingan Belajar Lita (BBL) Jl. Sulaeman
Ling. GG Sukaluyu No. 04 RT 02/07 Talun Kaler
Kel. Talun Kec. Sumedang Utara

Contact Person :
0823 1033 4677 (Lingga)